Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata :
أن العالم نور يهتدي به الناس في أمور دينهم ودنياهم، ولا يخفي على كثير منّا قصة الرجل الذي من بني إسرائيل قتل تسعا ًوتسعين نفساً، فسأل عن أعلم أهل الأرض فدل على رجل عابد فسأله هل له من توبة ؟ فكان العابد استعظم الأمر فقال: لا. فقتله فأتم به المائة، ثم ذهب إلى عالم فسأله فأخبره أن له توبة وأنه لاشيء يحول بينه وبين التوبة ، ثم دله على بلد أهله صالحون ليخرج إليها،فخرج فأتاه الموت في أثناء الطريق.والقصة مشهورة. فانظر الفرق بين العالم والجاهل
Seorang ‘alim/ahli ilmu adalah cahaya yang akan menjadi petunjuk bagi umat manusia dalam urusan agama dan dunia mereka. Tidaklah samar bagi kebanyakan diantara kita kisah tentang seorang lelaki dari Bani Isra’il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa. Kemudian dia bertanya mengenai orang yang paling berilmu diantara penduduk bumi ketika itu. Maka ditunjukkanlah kepadanya untuk bertemu dengan seorang lelaki ahli ibadah.
Kemudian dia bertanya kepadanya apakah dia masih bisa bertaubat? Mendengar kasus itu maka si ‘abid/ahli ibadah itu pun menganggap masalah ini teramat besar/mengerikan, lalu dia mengatakan, “Tidak bisa.” Maka orang itu pun membunuhnya, sehingga dengan itu dia menggenapkan korbannya menjadi seratus jiwa.
Kemudian dia pergi menemui seorang ahli ilmu, dan bertanya kepadanya. Ahli ilmu itu pun mengabarkan kepadanya bahwa dia masih bisa bertaubat, dan bahwasanya tidak ada sesuatu pun yang bisa menghalanginya dari bertaubat. Kemudian dia tunjukkan kepadanya untuk pindah menuju suatu negeri dengan penduduk yang baik-baik. Kemudian dia berangkat, akan tetapi kematian menjumpainya di tengah perjalanan. Kisah ini sangat populer. Maka perhatikanlah perbedaan antara orang yang berilmu dengan orang yang bodoh/tidak berilmu.